Laman

Rabu, 29 Desember 2010

Kajian Islam Kontemporer part 1

Catatan Kajian 
KIK [Kajian Islam Kontemporer] PPSDMS reg.2 Bandung 
Pemateri Ust. Ihsan 
Selasa, 28 Desember 2010 pukul 21.00 s.d 22.45 WIB 


Masih segar dalam dua hari yang lalu tentang kekalahan Indonesia atas Malaysia di leg 1 final AFF Suzuki Cup 2010. Beberapa hari sebelum pertandingan final, timnas melakukan istighosah akbar agar diberi kemudahan dalam pertandingan, sedangkan timnas Malaysia sibuk berlatih untuk menghadapi partai final tersebut. apa yang dilakukan oleh timnas tersebut melanggar sunnah kauniyah. Dalam keadaan tersebut, seharusnya timnas melakukan latihan agar mendapat hasil yang maksimal yang tentunya terlepas dari masalah laser penonton. Istighosah pada saat tersebut tidaklah tepat. Pada zaman Rasulullah ketika perang, yang dilakukan pasukan kaum muslimin adalah latihan perang, bukan istighosah yang seperti kemarin-kemarin dilakukan timnas. Dalam hal ini kita dianjurkan untuk berikhtiar agar mendapat hasil yang maksimal. Umar bin Khatab pernah mengusir orang di masjid yang berdoa dari ba’da subuh sampai menjelang duhur. Orang tersebut berdoa agar Allah memberikan rizki kepadanya. Tetapi yang dilakukan Umar adalah mengusirnya. Dengan tegas Umar berkata kepadanya, “Keluar kamu..! jangan engkau melecehkan Allah dengan sikapmu yang seperti ini. Allah tidak akan memberikan rizki kepadamu”. Hal ini menyimpulkan bahwa untuk mencapai target tertentu tidak hanya do’a yang kita perlukan, tetapi juga ikhtiar.

Pengalaman ketika beliau ke China beberapa bulan lalu, sebelum berangkat beliau beranggapan bahwa China adalah negara berkembang yang baru saja mengalami pertumbuhan eknonomi yang pesat. Namun tetap yang namanya negara berkembang sama seperti Indonesia kondisinya. Itulah yang pertama kali beliau pikirkan sebelum berangkat ke China, namun setelah beliau sampai di China, anggapan tersebut hilang ketika melihat kondisi China sama seperti negara-negara maju lainnya. China berhasil menanamkan prinsip fundamental dalam pengembangan ekonomi negara tersebut. Bayangkan saja, pertumbuhan ekonomi negara tersebut rata-rata 9,8% pertahun dengan jumlah penduduk 1,4 miliar. Dalam sejarah pembangunan China, negara tersebut baru memulai pembangunan sejak tahun 1980-an dan pada tahun 2000, China telah menjadi the miracle of Asia. Jika dilihat dari GDP, China memiliki GDP terbesar kedua di dunia setelah Amerika.

Inilah yang harus dicontoh oleh bangsa Indonesia. Mengapa China bisa maju mengembangkan negaranya sehingga percepatan pembangunan bisa terlaksana. Berikut adalah tiga prasyarat yang harus dilakukan dalam pembangunan yang telah dilakukan oleh China. Yaitu,

  •          Stabilitas Politik dan Pemerintahan
Stabilitas politik sangat menentukan pembangunan suatu negara. Negara yang mengalami kekisruhan politik tidak akan bisa membangun negaranya dengan baik. Di China, penguasa tunggal dari satu partai sehingga tercipta kestabilan politik. Demokrasi berbanding terbalik dengan stabilitas politik. Semakin banyak partai politik di suatu negara, semakin buruk stabilitas politik di negara tersebut.


  •           Law Enforcement
Dalam hal ini adalah penegakkan hukum di suatu negara. Stabilitas politik juga terjadi karena hukum di negara tersebut dapat berjalan dan tegak. Di China, seorang koruptor, hukumannya adalah hukuman mati. Jadi jika seorang pejabat ingin melakukan korupsi, dia harus berpikir dua kali jika ketahuan nantinya. Percuma jika kaya tetapi akhirnya dihukum mati.


  •           Strong Design of Economy
Ekonomi merupakan sesuatu yang paling penting dalam membangun. Semua pembangunan pasti membutuhkan anggaran. Tingkat pertumbuhan ekonomi di China yang tinggi dapat menarik investor untuk menanamkan modal di sana. Dengan semakin banyak pihak yang menanamkan modal, semakin terfasilitasi juga pembangunan yang sedang dijalankan tersebut.


Oleh karena itu, umat Islam harus memiliki semangat yang dimiliki oleh China dalam hal pembangunan. Dalam surah Ar-Ra’d (13):11 dikatakan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga kaum itu sendiri yang mengubahnya. Kepemimpinan dunia sekarang berada di tangan Amerika. Banyak kalangan yang memprediksi bahwa kepemimpinan dunia akan berpindah ke tangan Asia dengan China sebagai lokomotifnya.
Namun tidak semudah itu. Seseorang yang sudah menduduki kursi jabatan tertentu memiliki kecenderungan untuk mempertahankan posisinya. Sama seperti Amerika. Negara tersebut tidak akan tinggal diam karena miracle of Asia tersebut. Pasti ada usaha-usaha yang dilakukan agar Amerika tetap menjadi pemimpin dunia. 

Kejadian tersebut pernah terjadi dalam sejara nabi Musa dalam qur’an surah Al-Qoshosh (28) : 1-7. Pada ayat tersebut diceritakan kisah pertarungan kepemimpinan Nabi Musa melawan Fir’aun. Bani Israil pada saat itu merupakan suku bangsa yang suka berpindah-pindah (ibrani=nomaden) yang tidak punya peradaban. Nabi Musa merupakan seorang Nabi yang termasuk Rasul Ulil Azmi yang mendapat cobaan yang sangat berat. Jika kita perhatikan, hampir semua Rasul ulil azmi berasal dari keturunan yang biasa-biasa saja, bukan dari darah bangsawan maupun konglomerat. Nabi Musa memiliki potensi sebagai pemimpin yang bisa menggantikan kedudukan Fir’aun. Mendengar hal tersebut, Fir’aun menyuruh agar anak laki-laki pada zaman itu dibunuh.

Akhirnya Nabi Musa dihanyutkan ke sungai Nil utnuk mengindari kejaran Fir’aun karena lahirnya seorang bayi laki-laki. Namun Nabi Musa tetap bertemu dengan Fir’aun dan Fir’aun bermaksud membunuhnya, namun dicegah oleh istrinya. Istrinya meminta agar Nabi Musa diasuh karena mereka tidak mempunyai anak. Akhirnya Nabi Musa diasuh sampai besar. Inilah yang menimbulkan ilham bahwa tempat yang paling aman adalah di tempatnya musuh.

Saat Nabi Musa telah dewasa, nabi Musa ditugaskan untuk membernarkan perilaku sang raja Fir’aun yang lalim tersebut. Nabi Musa yang sudah diasuh dari kecil sampai dewasa merasa tidak enak karena berkaitan dengan balas budi. Namun kebenaran tetaplah kebenaran. Nabi Musa pun melaksanakan perintah Allah tersebut walaupun hubungan antara beliau dengan Fir’aun adalah ayah dan anak angkat... (to be continued)

Penulis : Iwan Nurfahrudin
dari catatan KIK PPSDMS regional 2 Bandung



Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl
Posting Komentar