Laman

Rabu, 29 Desember 2010

Yahudi dan Zionisme, Upaya Menggenggam Dunia

Catatan Kajian KIK pertemuan 5 sesi 2 
KIK [Kajian Islam Kontemporer] Part 2 
Pemateri : Ust. Ihsan 
Rabu, 29 Desember 2010 pukul 4.45 s.d 6.30 WIB 


Dalam Al-Qur’an surah Fathir (31):44, Allah menganjurkan kepada kita untuk berjalan-jalan di muka bumi agar kita dapat mengetahui keadaan kaum-kaum yang lain melalui ciptaan-Nya. Ayat tersebut mengajurkan kita untuk melanglang buana mencari tahu ilmu pengetahuan. Dengan berjalan-jalan di muka bumi, maka akan muncul pengetahuan dan kearifan tentang dunia luar.

Bahasan kali ini adalah mengenai Yahudi dan Zionisme. Apakah yang ada di benak kita jika kita mendengar kata Yahudi? Pasti sebagian besar orang berpendapat langsung bahwa Yahudi erat kaitannya dengan misi zionisme. Kita rata-rata tidak bisa membedakan antara Yahudi sebagai sebuah kepercayaan dan Zionisme sebagai sebuah ideologi. Pandangan ini wajar karena di dalam al-qur’an lebih banyak menceritakan tentang Yahudi dan kebanyakan yang diceritakan adalah keburukan-keburukannya. Pandangan kita menyamaratakan antara Yahudi dengan Zionisme. Sama seperti orang-orang barat ketika mendengar Islam, pasti langsung dikaitkan dengan teroris. Hanya saja kita tidak merasakannya karena kita berada di Indonesia yang sebagian besar muslim. Jika kita berada di negara liberal yang memusuhi Islam, sangat terasa diskriminasi yang diperlakukan oleh mereka dan sering dicap sebagai teroris. Padahal teroris tersebut adalah konspirasi dari barat itu sendiri.

Mereka (pembenci Islam) tidak mengerti Islam kecuali dari apa yang telah dikatakan oleh pembesar mereka. Yahudi merupakan suatu bangsa atau komunitas yang juga berlaku sebagai dien. Yahudi berbeda konsep dengan Nasrani ataupun Islam. Islam atau Nasrani bersifat komunal, artinya agama tersebut tidak berdasarkan nasab atau keturunan. Islam maupun Nasrani, ketika melakukan ekspansi, tujuannya adalah untuk memperbanyak jumlah pemeluknya. Tetapi tidak dengan Yahudi. Ketika Yahudi melakukan ekspansi ke suatu negara tertentu, mereka memiliki tujuan untuk menguasai daerah tersebut dan menjadikan dirinya sebagai pemimpin. Sifat mereka eksklusif karena agama itu merupakan komunitas yang berdasarkan keturunan. Tidak sembarang orang bisa mengaku beragama Yahudi jika tidak ada garis keturunan dari bangsa tersebut. Yahudi memang sering disebut dalam Al-qur’an dengan sifat-sifat keburukannya, tapi juga tidak menutup kemungkinan ada orang yahudi yang baik. Tetapi zionis tidak ada yang baik. Sama seperti Islam bahwa ada orang Islam yang berkelakuan tidak baik. Dalam hal ini bukan bermaksud menebar kebencian kerangka kebencian atau menanamkan kecintaan kepada Yahudi. Islam mengajarkan bahwa jika ada orang-orang yang memusuhi Islam, maka kita harus menunjukkan sikap kita. ketika kita bertemu dengan seorang Yahudi, maka kita tidak dianjurkan untuk langsung memusuhi, tetapi harus bersikap waspada terhadapnya karena Al-qur’an sudah menceritakan karakter kaum yahudi demikian.

Rekam jejak kaum Yahudi di Al-qur’an:
  • Mengaku anak Allah QS Al-Ma’idah (5):18. Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya." Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).”
  • Musuh utama orang beriman QS Al-Ma’idah (5):82. “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani." Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.” Pendusta para Nabi dan selalu melakukan kemungkaran QS Al-Ma’idah (50):70. Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh.” Orang Yahudi juga memebunuh nabi-nabi mereka. Nabi yang dibunuh adalah nabi Zakaria dan nabi Yahya. Nabi Zakaria merupakan ayah dari Nabi Yahya. Pada zaman Nabi Yahya, ada seorang raja Yahudi, Herodes, yang hendak menikah dengan Herodia yang masih memiliki hubungan kekeluargaan. Melihat kemungkaran tersebut, Nabi Yahya mencegah raja Herodes untuk menikahi herodia yang merupakan saudara perempuannya sendiri. Melihat hal tersebut, Herodia meminta kepada Herodes untuk membunuh Nabi Yahya sebagai maskawinnya. Lalu kemudian dibunuhlah Nabi Yahya. Tak hanya itu, Nabi Zakaria pun dicari untuk dibunuh karena telah melakukan dosa, yaitu sebagai ayah dari Nabi Yahya. Allah menolong Nabi Zakaria dengan dibukakannya pohon yang besar dan Nabi Zakaria masuk ke dalam pohon tersebut. Pasukan Herodes tersebut sulit mencari Nabi Zakaria. Namun tak berhenti sampai di sini. Yahudi yang merupakan sekutu syaithon pun dubantu oleh syaithon untuk mengetahui persembunyian Nabi Zakaria. Setan memberi tahu kepada Herodes bahwa Nabi Zakaria bersembunyi di dalam sebuah pohon. Maka Herodes dengan pasukannya langsung menebas habis pohon tersebut dan Nabi Zakaria pun ikut terbunuh bersama pohon.

  • Pelaku dosa dan pemakan harta haram QS Al-Ma’idah (5):62. Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu.” Pendiri bank sentral pertama di dunia adalah orang Yahudi, yaitu Bank central of London.

  • Tercela dan durhaka QS Al-Ma’idah (5):62.Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.”

  • Hati mereka hitam QS Al-Ma’idah (5):87-88. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” Dan masih banyak lagi.


Sekali lagi kita tidak dianjutkan untuk membenci mereka, tetapi bersikap waspada dan tegas jika mereka mengancam kita. kita telah mengetahui bangsa Yahudi adalah bangsa yang demikian dari bukti-bukti kisah dalam Al-Qur’an. Jika kita ingin melakukan suatu proyeksi, maka yang paling penting adalah data-data sebelumnya. Telah kita ketahui sifat-sifat dari bangsa Yahudi sehingga sepatutnya kita berhati-hati terhadapnya.

Yahudi pun memerangi Rasulullah. Mereka memerangi Ra’sul dengan 3 cara yaitu,
Dengan menggunakan kata-kata kotor, caci maki, memutarbalikkan kata-kata, serta menafsirkan ayat seenaknya QS An-Nisa’ (4):46 dan QS Ali Imron (3):72
Dengan cara bersekongkol dengan kaum munafik dan quraisy Mekkah.
Menghasut orang-orang untuk menyerang Madinah

Suatu ketika ada seorang umat Islam yang tidak sengaja terbunuh oleh Bani Nadhir (salah satu komunitas Yahudi di Madinah). Mendengar berita tersebut, Nabi Muhammad beserta para shahabat mendatangi tempat kediaman Bani Nadhir tersebut untuk mengenakan denda. Ketika sampai di tempat, Nabi dan para shahabat disambut oleh kepala Bani Nadhir tersebut dan yahudi tersebut sepakat untuk membayar denda kepada Nabi Muhammad.

Rasul dan para shahabatnya diminta untuk tunggu di luar sebentar, sementara kepala Bani Nadhir tersebut mengambil uang untuk membayar denda. Namun ketika di dalam, dia merencanakan pembunuhan kepada Ra’sul dan para shahabatnya dengan menjatuhkan sebuah batu besar dari atap rumah. Ketika itu, malaikat Jibril langsung memberi petunjuk kepada Nabi Muhammad bahwa beliau akan dibunuh. Mendengar itu, Nabi dan shahabat langsung masuk ke rumah kepala Bani Nadhir tersebut dan saat itu pula, sebuah batu besar jatuh dari atap menimpa tempat saat Nabi dan shahabat berdiri. Karena kejadian tersebut, puncaknya Ra’sul mengusir bangsa Yahudi (Bani Qainuqo, Bani Nadhir, Bani Quraizhoh) setelah perang ahzab.

Penulis : Iwan Nurfahrudin
dari Kajian Islam Kontemporer PPSDMS regional 2 Bandung



Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl
Posting Komentar