Pemateri: Ust. Abdul Aziz Abdur Rouf, Lc, Al hafidz.
Selasa, 22 Agustus 2011, pkl 5.00 WIB
@ masjid Habiburrahman PTDI Bandung
Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Siapapun itu, manusia atau bukan, tua atau muda, cepat atau lambat pasti akan merasakan mati. Kematian mungkin merupakan sesuatu yang sering kita dengar, tetapi kita jarang MENYADARI bahwa kita juga akan bernasib sama seperti si mayyit. Ingat ya,, MENYADARI bukan MENGETAHUI. Akibatnya banyak di antara kita yang sangat sedikit mengingat kematian atau bahkan, banyak di antara kita yang terkena penyakit wahn. Terlalu mencintai dunia sehingga takut ketika kematian tersebut menghampirinya. Sebagaimana dalam firman Allah “Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya.” (QS: Qaaf: 19).
Saudaraku, kematian adalah pintu untuk menuju "kehidupan ketiga" yang dinamakan alam barzah. Alam kubur merupakan tempat transit dari alam dunia yang fana menuju alam barzah."... Dan di belakang mereka ada Barzakh sampai hari mereka dibangkitkan." (QS 23:100).
Mungkin kita pernah melihat seseorang yang mengalami kematian. Ia dimandikan, lalu dibungkus oleh kain kaffan, kemudian di sholatkan. Setelah disholatkan, maka sang mayyit pun akhirnya ditandu ke liang lahat untuk segera dikebumikan. Ditengah-tengah perjalanan menuju liang lahat, ternyata jenazah tersebut dapat berbicara dan teriakan (pembicaraan) itu didengar oleh seluruh makhluk-makhluk yang berada di sekitar kecuali kita sendiri, manusia. Rasulullah bersabda:"Suara jenazah itu didengarkan oleh semua makhluk kecuali manusia, Jika saja manusia mendengarkan (teriakan) itu, mereka pasti alam pingsan ketakutan."
Lalu apa yang didengar oleh makhluk-makhluk sekitar dari suara jenazah tersebut? Rasulullah menggambarkan apa yang dikatakan oleh mayat tersebut dalam sebuah hadits. "Apabila pengurusan jenazah telah selesai dan bila ia sedang dipikul orang banyak (ke kubur), maka bilamana ia adalah jenazah orang yang saleh, ia akan berkata: 'Segerakanlah aku, segerakanlah aku ke kubur. Tetapi bilamana ia bukan seorang yang saleh, ia akan berkata:'Celaka aku! ke mana kalian akan membawaku pergi ?' (HR Bukhari dan Nasa-i).
Dari gambaran yang diberikan oleh Rasulullah, jelaslah bahwa terdapat perbedaan antara orang yang saleh dengan yang bukan orang saleh. Orang saleh, ketika jenazahnya ditandu, berkata "segerakan aku, segerakanlah aku ke kubur!". Mereka sangat rindu akan pertemuan dengan Allah. Sedangkan yang bukan orang saleh berkata, "Celaka aku! ke mana kalian akan membawaku pergi?". Inilah gambaran siksa kubur terhadap orang-orang yang bukan orang saleh ketika dia meninggal. Mereka ketakutan terhadap siksa kubur yang akan menanti mereka selama perjalanan menuju liang lahat.
Dari hadits ini membuktikan bahwa siksa kubur itu benar-benar ada sampai-sampai si mayyit yang bukan orang saleh berkata celaka. Ini menjadi pelajaran kepada kita untuk senantiasa mengingat kematian. Selain itu juga, ada hikmahnya di balik teriakan si mayyit yang didengar oleh semua makhluk kecuali manusia itu sendiri. Jika manusia dapat mendengar teriakan sang mayyit tersebut, maka mereka akan pingsan ketakutan sehingga tidak ada seorangpun yang mau mengantarkan sang jenazah tersebut, apalagi untuk menguburkannya.
Semoga tulisan singkat ini bermanfaat.. :D